Kamis, 29 Desember 2011
ENGKAULAH
saat aq tertawa Engkau ada untukq…
saat aq menangis Engkau jg ada untukq…
saat aq marahpun Engkau ada untukq…
Engkau slalu membri kekuatan disaat aq rapuh…
Engkau slalu tunjukkan jlan keluar untuk smua msalah2q…
begitu baiknya Engkau kpadaq…
namun..
terkdang aq sia2kan kebaikanMu itu, aq sering acuhkan Engkau, aq sering mlupakanMu…
bgitu bnyak kslahan yg tlah aq perbuat kpadaMu, entah brapa bnyak dosa2q di mataMu…
kini….
aq sadar
aq hnyalah…
seorang yg kcil di mataMu
seorng yg jauh jauh dr kesempurnaan
seorang yg pnuh akn dosa
ya ALLAH maafkn ats smua khilaf, ats smua dosa yg tlah aq perbuat kpagaMu
skarang dan nanti aq ykin dan aq mantap untuk bilang ENGKAULAH ALLAH Tuhanq Yang Esa yg slalu ada di hti dan d stiap hembus nafasq…
aq mhon kepadamu ya ALLAH tlong jngan prnah hilangkn keyakinanq kepadaMu sekarang ataupun nanti…
Selasa, 27 Desember 2011
Rabu, 27 Juli 2011
MEMBANGUN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN SEJAK DINI
Oleh: Edi Waluyo
Membangun
karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua dan guru,
harapannya agar anak sejak dini memiliki karakter yang baik. Membangun
karekter anak dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non
formal maupun informal.
Semakin meningkatnya
perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini,
disatu sisi merupakan hal yang sangat menggembirakan. Akan tetapi,
disisi lain, seringkali orangtua dan pendidik juga masih memiliki
pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan
pembentukan pribadi pada anak usia dini, yakni terbatas pada kegiatan
akademik saja seperti membaca, menulis, menghitung, dan mengasah
kreativitas.
Pada dasarnya setiap orang tua
mendambakan anak-anak yang cerdas dan berperilaku baik dalam kehidupan
sehari-harinya, sehingga mereka kelak akan menjadi anak-anak yang unggul
dan tangguh menghadapi berbagai tantangan dimasa depan. Namun perlu
disadari bahwa generasi unggul semacam demikian ini tidak akan tumbuh
dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan subur yang
sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi anak-anak itu
dapat tumbuh optimal sehingga menjadi lebih sehat, cerdas dan
berperilaku baik. Dalam hal ini orang tua mempunyai peran yang amat
penting.
Suasana penuh kasih sayang mau menerima
anak sebagaimana adanya, menghargai potensi anak, memberi
rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik
secara kognitif, afektif, sosioemosional, moral, agama, dan
psikomotorik, semua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya
generasi yang berkarakter dimasa yang akan datang.
Pada
era globalisasi tidak jarang kehadiran seorang anak justru menimbulkan
berbagai masalah dalam suatu keluarga. Berbagai media massa, baik media
cetak maupun elektronik menginformasikan kasus-kasus tindak kriminal
yang dilakukan oleh anak-anak seperti narkoba, penyimpangan seksual
bahkan pembunuhan.
Tindakan-tindakan amoral yang
dilakukan oleh anak-anak tersebut pada dasarnya akibat dari kurangnya
perhatian orang tua terhadap perkembangan anak dalam setiap jenjang
usianya. Orang tua yang terlalu sibuk cenderung membuat anak bebas
bertindak mengekspresikan kehendaknya dan rasa ingin tahunya.
Suatu
keprihatinan yang dirasakan para orang tua adalah bagaimana menanamkan
kepada anak-anaknya dengan nilai-nilai, cita-cita dan motivasi yang akan
menolong mereka bukan hanya mengetahui mana yang benar dan mana yang
salah, tetapi juga membuat keputusan-keputusan yang benar dan
bertanggung jawab.
Karakter yang berkualitas
adalah sebuah respon yang sudah teruji berkali-kali dan telah berbuah
kemenangan. Seseorang yang berkali-kali melewati kesulitan dengan
kemenangan akan memiliki kualitas yang baik. Karakter berbeda dengan
kepribadian dan temperamen. Kepribadian adalah respon atau biasa disebut
etika yang ditunjukkan ketika berada di tengah-tengah orang banyak,
seperti cara berpakaian, berjabat tangan, dan berjalan. Temperamen
adalah sifat dasar anak yang dipengaruhi oleh kode genetika orang tua,
kakek nenek, dan kakek buyut dan nenek buyut. Sedangkan karakter adalah
respon ketika sedang ‘diatas’ atau ditinggikan. Apakah anak putus asa,
sombong, atau lupa diri. Bentuk respon itulah yang disebut karakter
Karakter
terbentuk dengan dipengaruhi oleh paling sedikit 5 faktor, yaitu:
temperamen dasar (dominan, intim, stabil, cermat), keyakinan (apa yang
dipercayai, paradigma), pendidikan (apa yang diketahui, wawasan kita),
motivasi hidup (apa yang kita rasakan, semangat hidup) dan perjalanan
(apa yang telah dialami, masa lalu kita, pola asuh dan lingkungan).
Karakter
yang dapat membawa keberhasilan yaitu empati (mengasihi sesama seperti
diri sendiri), tahan uji (tetap tabah dan ambil hikmah kehidupan,
bersyukur dalam keadaan apapun, dan beriman (percaya bahwa Tuhan).
Ketiga karakter tersebut akan mengarahkan seseorang ke jalan
keberhasilan. Empati akan menghasilkan hubungan yang baik, tahan uji
akan melahirkan ketekunan dan kualitas, beriman akan membuat segala
sesuatu menjadi mungkin. (Megawangi, 2003:19).
Membangun Karakter Anak Usia Dini
Membangun
karakter terhadap anak hendaknya menjadikan seorang anak terbiasa untuk
berperilaku baik, sehingga ia menjadi terbiasa dan akan merasa bersalah
kalau tidak melakukannya. Sebagai contoh, seorang anak yang terbiasa
makan tiga kali sehari, akan merasa tidak enak bila makan hanya dua kali
sehari. Dengan demikian, kebiasaan baik yang sudah menjadi instink,
otomatis akan membuat seorang anak merasa kurang nyaman bila tidak
melakukan kebiasaan baik tersebut.
Pendidikan
karakter bagi anak adalah solusi yang mujarab yang dapat diharapkan akan
mengubah prilaku negatif ke positif. Pertama kurangi jumlah mata
pelajaran berbasis kognitif dalam kurikulum-kurikulum pendidikan anak
usia dini. Pendidikan intelektual (kognitif) yang berlebihan akan memicu
pada ketidak seimbangan aspek-asepk perkembangannya.
Kedua,
setelah dikurangi beberapa pelajaran kognitif, tambahkan materi
pendidikan karakter. Materi pendidikan karakter tidak identik dengan
mengasahkan kemampuan kognitif, tetapi pendidikan ini adalah mengarahkan
pengasahan kemampuan affektif. Metode pembelajaran karakter ini
dilakukan dengan cerita-cerita keteladan seperti kisah-kisah keteladan
Nabi-nabi, sahabat-sahabat nabi, pahlawan-pahlawan Islam, dunia,
nasional ataupun lokal. Cara lain yang dianggap baik dilakukan adalah
dengan contextual learning, yaitu dalam setiap pembelajaran anak-anak
diberikan contoh kegiatan yang baik dengan langsung diperlihatkan dalam
tindakan-tindakan seluruh pendidik dalam suatu lembaga pendidikan.
Membangun
karakter, merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Anak-anak,
akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada
lingkungan yang berkarakter pula. Dengan begitu, fitrah setiap anak yang
dilahirkan suci bisa berkembang optimal. Oleh karenanya ada tiga pihak
yang mempunyai peran penting yaitu, keluarga, sekolah, dan komunitas.
(Megawangi, 2003:23)
Pembentukan karakter ada
tiga hal yang berlangsung secara terintegrasi. Pertama, anak mengerti
baik dan buruk, mengerti tindakan apa yang harus diambil, mampu
memberikan prioritas hal-hal yang baik. Kedua, mempunyai kecintaan
terhadap kebajikan, dan membenci perbuatan buruk. Kecintaan ini
merupakan obor atau semangat untuk berbuat kebajikan. Misalnya, anak tak
mau mencuri, karena tahu mencuri itu buruk, ia tidak mau melakukannya
karena mencintai kebajikan.
Ketiga, anak mampu
melakukan kebajikan, dan terbiasa melakukannya. Lewat proses sembilan
pilar karakter yang penting ditanamkan pada anak. Ia memulainya dari
cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya; tanggung jawab,
kedisiplinan, dan kemandirian; kejujuran; hormat dan santun; kasih
sayang, kepedulian, dan kerja sama; percaya diri, kreatif, kerja keras,
dan pantang menyerah; keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati;
toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Tujuan
mengembangkan karakter adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik.
Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan
kapasitas dan komitmenya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan
melakukannya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup.
Membangun karakter yang efektif, ditemukan dalam lingkungan sekolah yang
memungkinkan semua anak menunjukan potensi mereka untuk mencapai tujuan
yang sangat penting (Baittstich, 2008:45)
Peran Guru dalam Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini
Pengembangan
karakter anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan terutama dari
orangtua. Anak belajar untuk mengenal nilai-nilai dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dilingkungannya tersebut. Dalam pengembangan
karakter anak, peranan orangtua dan guru sangatlah penting, terutama
pada waktu anak usia dini.
Berbagai bentuk
kejahatan dan tindakan tidak bermoral dikalangan anak menunjukan bahwa
anak didik kita belum memiliki karakter yang baik. Hal ini perlunya
pengembangan karakter yang sesuai dengan anak, yang tidak sekedar
pengetahuan, dan doktrinasi, tetapi lebih menjangkau dalam wilayah emosi
anak
Upaya yang dilakukan oleh guru dan orangtua dalam membangun karakter anak usia dini:
1. Memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik anak.
2. Memenuhi kebutuhan dasar anak antara lain kebutuhan kasih sayang, pemberian makanan yang bergizi.
3. Pola pendidikan guru dengan orangtua yang dilaksanakan baik dirumah dan di sekolah saling berkaitan.
4. Berikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah laku yang terpuji.
5. Berikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangannya.
6. Bersikap tegas, konsisten dan bertanggungjawab
Rabu, 15 Juni 2011
MEMBANGUN SUKSES DARI HAL YANG KITA SUKAI
Alkisah ada seorang anak muda yang sangat menyukai boneka hingga ia
belajar bagaimana menjadi ahli pembuat boneka. Sayangnya, anak muda ini
sangat kikuk, dan guru serta murid-murid lainnya selalu berkata bahwa
dia tidak punya kemampuan untuk membuat boneka, dan bahwa dia tidak akan
pernah berhasil.
Meski demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.
Tapi anak muda itu tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan sejak saat itu akan menghabiskan seluruh waktunya membuat satu jenis boneka. Dan setiap kali menemukan kekurangan pada bonekanya, ia akan membuangnya dan memulai lagi dari awal. Tahun demi tahun pun berlalu, dan dengan setiap percobaan baru, bonekanya menjadi sedikit lebih baik. Kini, bonekanya jauh lebih baik dari hasil karya teman-temannya. Meski begitu, si anak muda ini tetap melakukan perbaikan, mencari “kesempurnaan”. Hidup seperti itu membuat anak muda ini kurang mampu mampu mencari nafkah, dan banyak orang menertawakan kondisinya yang miskin.
Ketika usianya sudah semakin tua, karya bonekanya sangatlah indah. Begitu bagusnya hingga suatu hari setelah berpuluh-puluh tahun bekerja, ia menyelesaikan satu boneka, dan berkata, “Saya tidak melihat ada yang kurang. Kali ini hasilnya sempurna.” Dan, untuk pertama kalinya dari sekian tahun lamanya, alih-alih membuang boneka ini, ia malah menaruhnya di atas rak. Ia benar-benar merasa puas dan bahagia.
Dan sisa ceritanya menjadi sejarah.
Boneka yang sempurna itu menjadi hidup, mengalami ribuan petualangan, dan memberikan pria tua yang bernama Geppetto itu kebahagiaan yang jauh lebih besar daripada yang didapat pembuat boneka lainnya yang terkenal dari hasil-hasil karyanya.
Membangun sukses kita dari hal-hal yang kita sukai. Dengan ketekunan & semangat tinggi, serta terus berusaha memperbaiki, maka apapun yang dikerjakan akan membuat waktu dan talenta kita lebih bernilai.
sumber :http://iphincow.wordpress.com/2012
Meski demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.
Tapi anak muda itu tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan sejak saat itu akan menghabiskan seluruh waktunya membuat satu jenis boneka. Dan setiap kali menemukan kekurangan pada bonekanya, ia akan membuangnya dan memulai lagi dari awal. Tahun demi tahun pun berlalu, dan dengan setiap percobaan baru, bonekanya menjadi sedikit lebih baik. Kini, bonekanya jauh lebih baik dari hasil karya teman-temannya. Meski begitu, si anak muda ini tetap melakukan perbaikan, mencari “kesempurnaan”. Hidup seperti itu membuat anak muda ini kurang mampu mampu mencari nafkah, dan banyak orang menertawakan kondisinya yang miskin.
Ketika usianya sudah semakin tua, karya bonekanya sangatlah indah. Begitu bagusnya hingga suatu hari setelah berpuluh-puluh tahun bekerja, ia menyelesaikan satu boneka, dan berkata, “Saya tidak melihat ada yang kurang. Kali ini hasilnya sempurna.” Dan, untuk pertama kalinya dari sekian tahun lamanya, alih-alih membuang boneka ini, ia malah menaruhnya di atas rak. Ia benar-benar merasa puas dan bahagia.
Dan sisa ceritanya menjadi sejarah.
Boneka yang sempurna itu menjadi hidup, mengalami ribuan petualangan, dan memberikan pria tua yang bernama Geppetto itu kebahagiaan yang jauh lebih besar daripada yang didapat pembuat boneka lainnya yang terkenal dari hasil-hasil karyanya.
Membangun sukses kita dari hal-hal yang kita sukai. Dengan ketekunan & semangat tinggi, serta terus berusaha memperbaiki, maka apapun yang dikerjakan akan membuat waktu dan talenta kita lebih bernilai.
sumber :http://iphincow.wordpress.com/2012
Rabu, 12 Januari 2011
7 Makanan Yang Dapat Mencerdaskan Otak Anda
Hai, Sahabat, Tips Kesehatan. Memiliki
otak yang cerdas yang dapat berpikir secara cepat dan tepat merupakan
harapan setiap orang. Apabila otak kita dapat melakukan hal tersebut,
maka pekerjaan dan tantangan yang kita hadapi setiap hari dapat tuntas
dengan cepat pula. Untuk dapat melakukan itu semua, otak kita juga
membutuhkan makanan atau nutrisi yang di butuhkannya. Lalu, makana apa
saja yang dapat membantu mencerdaskan otak anda....????
Sahabat, tips kesehatan. Sebenarnya banyak sekali jenis makanan yang
mudah kita dapatkan untuk menutrisi otak kita. Tapi tidak sedikit orang
yang mengetahui tentang berbagai makanan yang sebenarnya dapat memenuhi
nutrisi otak kita. Oleh karena itulah, tips kesehatan kali ini akan
mengetengahkan sebuah artikel tentang 7 makanan yang dapat mencerdaskan
otak anda. Sahabat, tips kesehatan. Berikut ini 7 makanan yang dapat
mencerdaskan otak anda :
- Makanan yang pertama yaitu ikan. Ikan sangat baik untuk menutrisi otak kita. Didalam tubuh ikan terdapat asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 ini banyak terdapat di ikan salmon, tuna dan sarden.
- Makanan yang kedua yaitu pisang. Hampir semua orang menyukai pisang. Pisang ternyata juga sangat baik untuk menutrisi otak kita. Dalam buah pisang terdapat kalium dan magnesium yang berfungsi untuk transmisi saraf di tubuh serta otak anda.
- Makanan yang ketiga yaitu bayam. Bayam juga sangat baik untuk menutris otak anda. Didalam bayam mengandung vitamin B9 yang berfungsi untuk meningkatkan memori yang dibutuhkan untuk mencerdaskan otak anda.
- Makanan yang keempat yaitu telur. Telur yang biasa kita konsumsi juga sangat baik untuk menutris otak kita. Karena di dalam telur mengandung asam amino yang dibutuhkan untuk menutrisi otak kita.
- Makanan yang kelima yaitu alpukat. Buah alpukat juga sangat baik untuk menutrisi otak kita. Karena buah alpukat mengandung atau kaya akan vitamin E. Vitamin E ini berfungsi sebagai antioksidan serta mampu melindungi otak dari penuaan dini.
- Makanan yang keenam yaitu brokoli. Brokoli juga sangat baik untuk menutrisi otak anda, karena mengandung vitamin C, antioksidan serta betakaroten yang berfungsi untuk menjaga kesehatan otak anda.
- Makanan yang ketujuh yaitu cokelat. Cokelat ternyata juga sangat baik untuk menutrisi otak anda. Cokelat banyak mengandung Flavonoid yang memicu pembentukan sel saraf baru pada otak yang dapat menambah kemampuan menyimpan ingatan dalam memori otak anda.
Demikianlah tips kesehatan yang membahas 7 makanan yang dapat
mencerdaskan otak. Semoga dapat berguna dan mampu menambah pengetahuan
pembaca sekalian.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)